Pulau Galang terletak di Kepulauan Riau, Indonesia, sekitar 50 km dari Batam. Pulau ini termasuk dalam gugusan Kepulauan Rempang-Galang-Barelang, dengan koordinat geografis sekitar 1°00'LU 104°02'BT. Lokasinya dekat dengan Singapura dan Malaysia, membuatnya strategis untuk akses wisatawan internasional.

Untuk menuju Pulau Galang, wisatawan bisa menggunakan feri dari Batam atau kapal cepat dari Singapura. Dari Batam, perjalanan feri memakan waktu sekitar 1-2 jam. Dari Singapura, kapal cepat tersedia dari pelabuhan HarbourFront dengan durasi sekitar 45 menit. Setibanya di Pelabuhan Galang, wisatawan dapat melanjutkan dengan taksi atau sewa mobil lokal untuk eksplorasi pulau.

Objek wisata utama di Pulau Galang meliputi bekas Kamp Pengungsian Vietnam yang menjadi situs bersejarah untuk mengenang krisis pengungsi tahun 1970-an. Selain itu, terdapat Pantai Galang yang terkenal dengan pasir putih dan air jernih, serta Monumen Budha Vihara Quan Am yang menampilkan arsitektur unik. Wisatawan juga dapat mengunjungi Desa Budaya untuk melihat kehidupan lokal dan kuliner tradisional.

Sejarah Pulau Galang sangat terkait dengan kamp pengungsian Vietnam antara tahun 1975 hingga 1996. Pada masa itu, pulau ini digunakan sebagai tempat penampungan sementara bagi sekitar 250.000 pengungsi Vietnam yang melarikan diri dari perang. Kini, bekas kamp dijadikan museum terbuka yang menyimpan artefak dan cerita pribadi pengungsi. Situs ini menjadi simbol perdamaian dan atraksi edukatif bagi pengunjung.

Waktu terbaik untuk mengunjungi Pulau Galang adalah antara bulan Juni hingga September saat musim kemarau, dengan suhu rata-rata 25-30°C dan curah hujan rendah. Periode ini ideal untuk aktivasi pantai dan eksplorasi alam. Hindari bulan November hingga Februari karena musim hujan bisa menyebabkan jalan licin dan keterbatasan kegiatan luar ruangan.

Pilihan akomodasi di Pulau Galang meliputi beberapa hotel dan penginapan. Hotel Batam View Beach Resort menyediakan kamar dengan pemandangan laut dan fasilitas kolam renang. Penginapan Homestay Galang menawarkan tarif terjangkau dengan nuansa keluarga. Untuk wisatawan bertema alam, terdapat kamping di pinggir pantai dengan sewa tenda dan peralatan lengkap.

Makanan khas yang bisa dicoba di Pulau Galang termasuk seafood segar seperti ikan bakar dengan sambal tradisional, serta hidangan pengaruh budaya Vietnam seperti Pho Ga (sup ayam Vietnam). Warung lokal menyajikan nasi goreng khas Kepulauan Riau dan aneka kue tradisional seperti otak-otak ikan. Rekomendasi tempat makan mencakup Warung Makan Seafood Pantai Galang dan resto kecil di sekitar pelabuhan.

Aktivitas rekreasi di Pulau Galang mencakup snorkeling dan diving di perairan jernih untuk melihat terumbu karang dan ikan tropis. Wisatawan juga bisa trekking di jalur hutan mangrove atau bersepeda santai mengelilingi pulau. Untuk sejarah, kunjungi museum kamp pengungsi. Aktivitas lain seperti memancing atau bersantai di pantai dengan fasilitas gazebo tersedia sepanjang tahun.

Fasilitas umum di Pulau Galang mencakup pelabuhan dengan layanan feri reguler, pusat informasi wisata di dekat museum, serta area parkir luas. Untuk kesehatan, terdapat klinik kecil dan apotek lokal. Tidak ada ATM, jadi bawa uang tunai; sinyal internet mobile kadang lemot di area terpencil. Toilet umum dan warung makan tersebar di titik-titik wisata utama.

Tips penting bagi wisatawan pertama kali ke Pulau Galang: persiapkan visa jika diperlukan karena pulau ini dekat perbatasan, bawa sunblock dan obat anti-nyamuk untuk aktivitas luar. Gunakan pemandu lokal jika ingin sejarah lebih detail; sewa sepeda motor untuk mobilitas mudah. Hormati budaya lokal dengan berpakaian sopan saat ke tempat sakral. Selalu cek cuaca harian dan siapkan alternatif rencana jika terjadi hujan.

Biaya masuk untuk mengunjungi situs di Pulau Galang bervariasi: bekas kamp pengungsi dikenakan tarif sekitar Rp20.000 per orang, monumen dan pantai umumnya gratis. Untuk museum tertentu, harga bisa Rp50.000 termasuk pemanduan. Fasilitas seperti parkir mobil sekitar Rp5.000 per jam. Wisatawan asing terkadang dikenakan biaya tambahan kecil untuk tiket terpadu.

Keamanan di Pulau Galang tergolong baik dengan patroli polisi setempat; jaga barang berharga di tempat ramai. Kebersihan lingkungan dijaga melalui program wisata berkelanjutan: wisatawan diminta buang sampah di tempat khusus dan hindari merusak terumbu karang. Untuk air minum, beli botol kemasan, karena sumber air lokal mungkin tidak diolah. Lapor masalah ke pusat pengaduan dekat pelabuhan.